RISALAH AL-QADHA' KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB
Risalah al-Qadha’u[1]
اما بعد فان القضاء فريضة محكمة وسنة متبعة
Amma
ba'du. Sesungguhnya memutuskan perkara adalah fardlu yang dikokohkan dan sunnah
yang harus diikuti.
فافهم اذا ادلي إليك فانه لا ينفع تكلم بحقي لا نفاذ له
Lalu
fahamilah apabila diajukan kepadamu (suatu perkara), dan putuskanlah apabila
telah jelas (kedudukannya), karena sebenarnya tidaklah ada artinya bicara soal
keadilan tanpa ada pelaksanaannya.
اس بين الناس في مجلسك و في وجهك وقضائك حتى لا يطمع شريف
في حيفك ولا ييأس ضعيف من عدلك
Sama
ratakanlah manusia (pihak-pihak yang berperkara) dalam majlismu, dalam
pandanganmu, dan dalam keputusanmu, sehingga orang yang berpangkat tidak akan
mengharapkan penyelewenganmu, dan orang yang lemah tidak sampai putus asa
mendambakan keadilanmu.
البينة على المدعي واليمين على من انكر
Bukti
itu (wajib) atas penggugat (penuduh), sedang sumpah itu (wajib) atas pihak yang
menolak (gugatan/tuduhan).
السلح جائز بين المسلمين الا صلحا احل حراما او حرم حلالا
Dan
boleh mengadakan perdamaian di antara kaum Muslimin, kecuali perdamaian yang
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
و من ادعى حقا غائبا او بينة فاضرب له امدا ينتهي اليه
فان بينه اعطيته بحقه وان اعجزه ذلك استحللت عليه القضية فان ذلك ابلغ في العذرواجلى
للعمى
Dan
barangsiapa yang mendakwakan suatu hak yang tidak ada di tempatnya, atau suatu
bukti, maka berilah tempo kepadanya sampai ia dapat membuktikan dakwaannya,
kemudian kalau ia dapat membuktikannya, maka berikanlah haknya itu, tetapi
kalau ia tidak mampu membuktikannya, maka ia berhak dikalahkannya, karena yang
demikian itu lebih mantap bagi keuzurannya dan Iebih menampakkan barang yang
tersembunyi.
BACA JUGA SEJARAH PERADILAN DARI MASA KE MASA
ولا يمنعنك قضاء قضيت فيه اليوم فراجمعت فيه رايك فهديت
فيه لرشدك ان تراجع فيه الحق، فان الحق قديم لا يبطله شيء و مراجعة الحق خير من
التمادي في الباطل
Dan
janganlah sekaIi-kali, suatu keputusan yang telah engkau jatuhkan hari ini, menghalang-halangimu
untuk engkau tinjau kembali, lalu engkau memperoleh petunjuk agar engkau
kembali kepada kebenaran, karena sesungguhnya kebenaran itu (harus) didahulukan,
tidak dapat dibatalkan oleh apapun, sedang kembali kepada kebenaran itu lebih
baik daripada terus bergelimang dalam kebatilan.
والمسلمون عدول بعضهم على بعض الا مجربا عليه شهادة زور
او مجلودا في حد اوظنينا في ولاء او قرابة فان الله تعالى تولى من العباد السرائر
وستر عليهم الحدود الا بالبينات والايمان
Orang-orang
Islam itu (dianggap) adil sebagian mereka terhadap sebagian yang lain, kecuali
orang yang pernah memberikan kesaksian palsu atau orang yang pernah dijatuhi
hukuman had, atau orang yang diragukan tentang asal-usulnya, karena sesungguhhya
Allah yang mengetahui rahasia-rahasia manusia dan menghindarkan hukuman atas
mereka, kecuali dengan adanya bukti-bukti atau sumpah-sumpah.
ثم الفهم الفهم في ما ادلي اليك مما ورد عليك مما ليس في
قران ولا سنة ثم قايس الامور عند ذلك، واعرف الامثال ثم اعمد فيما براء الى احبها
الى الله واشبهها بالحق
Kemudian
fahamilah dengan sungguh-sungguh tentang perkara yang diajukan kepadamu, yang
tidak terdapat (ketentuan hukumnya) di dalam Qur’an dan tidak terdapat pula di
dalam Sunnah Nabi saw,, kemudian bandingkanlah perkara-perkara itu, dan
perhatikanlah (perkara) yang serupa (hukumnya dengan perkara-perkara itu), kemudian
pegangilah mana (hukum) yang menurut pendapatmu lebih diridhai Allah dan lebih
mendekati kebenaran.
Hindarkanlah
dirimu dari marah, pikiran yang kacau (goyah), rasa jemu, menyakiti orang yang
berperkara, dan bersikap keras pada waktu menghadapi mereka, karena memutus
perkara di tempat yang benar, adalah termasuk pekerjaan yang dipahalai oleh
Allah dan membawa nama baik, maka barangsiapa memurnikan niatnya demi mencari
kebenaran, walaupun merugikan diri sendiri, maka Allah akan memberinya
kecukupan, dan barangsiapa berlagak (memiliki keahlian) yang tidak ada pada
dirinya, maka pasti Allah akan (membuka rahasia) kejelekannya itu, karena sesungguhnya
Allah tidak akan menerima (amal) dari hamba(Nya) kecuali (amal) yang didasari
dengan ikhlas, lalu bagaimanakah persangkaanmu tentang pahala dari Allah, baik
yang akan segera diberikan maupun yang berada di dalam perbendaharaan
rahmat-Nya.
Wassalamu’alaikum
warahmatullah.
0 komentar:
Post a Comment